2017

Tahun baru.
Yah tak ada yang spesial.
Aku yang biasanya bisa begadang, semalem ketiduran waktu jam 22.00.
Tak ada penyesalan yang berarti.
Biasa-biasa saja.

Hari-hari pun kuhabiskan dengan seharian di depan laptop.
Kadang merenung.
Apa yang sudah dan yang harusnya kulakukan selama liburan ini.
Penyesalan pun datang.
Aku yang jauh-jauh hari berencana untuk 'melahap' buku sakti pun cuma selesai satu bab dari sekian banyak bab.

Banyak hal yang jadi batu sandungan.
Dimulai dari drama korea yang lagi bagus-bagusnya, sebut saja Legend of The Blue Sea sama Goblin. Sebel kok bisa daebak banget ya dramanya. 
Kan kampret.
Tak ketinggalan juga acara liburan yang diadain papa ke Trenggalek yang sukses bikin aku nyaris mabok. Padahal aku ini anti mabok.
Dan juga filmnya Raditya Dika yang kesekian kalinya manggil-manggil buat aku tonton, "Hangout".
Dan yang bikin kesel ternyata filmya diluar harapanku.
Entah karena aku telat masuk ke bioskopnya atau mungkin sense of humor ku yang berbeda dengan orang lain

Yah. Memang ekspektasi itu kebanyakan berbanding terbalik dengan realita.

2017
Tahun terakhirku sebagai murid SMA.
Sedih karena bisa jadi pertemuan terakhir dengan beberapa teman.
Senang karena bisa jadi awal untuk bertemu teman baru.
Untuk teman lama, aku harap mereka tidak melupakanku dan aku pun tidak melupakan nama orang tua mereka. 
Aku harap mereka sehat selalu dimanapun mereka berada.
Dan yang terpenting semoga group chat tidak lagi menjadi 'kuburan'.

2017
Mendengarnya (lagi) cukup membuatku takut.
Mengingat enam bulan kedepan adalah penentuan nasibku.
Nasib masa depanku.
Mau kemana kakiku ini melangkah?
Entahlah.. 
Aku seperti kehilangan arah.
Kurasa hanya Tuhan yang mampu menuntunku.